Kabupaten Probolinggo Memiliki Candi Jabung

Candi Jabung adalah salah satu bukti sejarah yang tepatnya terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Candi yang berwarna kemerahan ini dipercaya dibangun pada tahun 1354 Masehi ketika masa kejayaan dari kerajaan MajaPahit dibawah naungan raja Prabu Hayam Wuruk yang dituliskan juga di kitab kertagama bahwa pada tahun 1359 Masehi Raja Hayam Wuruk mengunjungi candi ini.
Keunikannya terletak di material yang digunakan untuk pembangunan candi yang berupa bata bata merah yang berkualitas tinggi sehingga mampu bertahan hingga ratusan tahun. Keunikannya lagi terletak pada sudut arsitektur candi yang terdiri dari dua yaitu bangunan utama dan bangunan yang lebih kecil. Di bangunan utama denga ukuran 13,11 x 9,58 x 15,58 meter ini berbentuk silinder dibagian tubuhnya yang diletakkan diatas kaki candi dengan 3 tingkat berbentuk persegi. Sedangkan pada bagian atapnya berupa stupa dengan pitu masuk berada di sebelah barat.
Ludruk

Ludruk merupakan satu bentuk pementasan drama kehidupan yang disajikan dengan pendekatan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Timur pada umumnya. Lain halnya dengan kesenian ketoprak yang dalam penyajiannya menampilkan cerita legenda atau sejarah yang dikemas apik dengan memakai busana dan bahasa jawa, ludruk lebih mengedepankan cerita heroik dengan setting kebanyakan mengenai kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Ludruk tumbuh dan berkembang hampir di semua daerah di Jawa timur bagian timur, termasuk di daerah Probolinggo. Tampilan ludruk khas Probolinggo jelas memiliki perbedaan dibandingkan dengan ludruk-ludruk di Surabaya atau di daerah lainnya, yakni pada bahasa yang dipakai. Ludruk di Probolinggo menggunakan bahasa Jawa Ngoko yang dicampur dengan bahasa Madura Pesisiran, baik dalam bentuk kidungan ataupun dialog para pemainnya. Walaupun dari segi bahasa yang dipakai berbeda, tetapi dalam hal pakem masih memiliki cerita yang sama. Hanya di beberapa bagian atau adegan diselipkan adegan tambahan yang bercirikan Probolinggo. Dan kesenian ludruk ini sering ditemui pada acara-acara hajatan.
Menurut Drs. Priyono Ludruk merupakan Seni pertunjukan yang lebih menonjolkan drama kehidupan sehari hari dengan model garap lawakan, Walaupun Ludruk juga kadang membawakan cerita legenda dan sejarah, keberadaannya cukup mewarnai dan menjadi hiburan masyarakat yang menarik. Ludruk adalah kesenian tradisi yang masih hidup di kota Probolinggo, kesenian peran yang bisa menggunakan segala bahasa, jawa, madura, Indonesia atau inggris sekalipun, juga enak dan pantas-pantas saja ketika menggunakan bahasa campuran.
Soto Pak Koya Kraksaan
Seakan tak pernah sepi dari pembeli, warung yang berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo, Patokan, Kraksaan, Probolinggo ini menggunakan resep turun temurun yang menggo
Soto Pak Koya mencampurkan singkong goreng sebagai ciri khas, dan tentu saja koya sebagai pelengkap soto. Nah, cukup Rp 10 ribu, kamu sudah bisa mencicipi soto legendaris ini. gak afdol kalau ke kabupaten probolinggo mencicipi makanan khasnya yaitu SOTO PAK KOYA yang terletak di kraksaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar